Setiap awal bulan adalah saat penyusunan jadwal tugas, saya selalu khawatir bila jadwal saya berbenturan dengan waktu mendengar ceramah, lebih baik harus lelah memikul tugas berkesinambungan, daripada harus kehilangan kesempatan mendengar ceramah, karena “raga manusia sulit diperoleh, kesempatan mendengar Dharma juga sulit diperoleh”.
Maka itu walaupun logat Shan-dong guru (Upasaka Li Bing-nan) sangat kental dan terkadang saya juga tidak memahaminya, namun saya tetap bersemangat, dapat mengerti satu kalimat maka menghargai satu kalimat, betapa sulitnya bertemu kesempatan ini, untunglah ada terjemahan ke dalam dialek Taiwan yang sangat membantu diriku, bila masih juga ada yang tidak dipahami maka saya akan ke “Taichung Lotus Society” untuk mendengar para senior mengulang ceramah tersebut, barulah saya menyadari betapa para senior sangat giat belajar, menyelami dan mengamalkannya.
Setiap hari rabu para umat akan berdatangan dari Taipei, Tainan, Kaohsiung, dan daerah lainnya berkumpul di Taichung, masing-masing mengenakan tasbih dan melangkah dengan wajah gembira, sungguh pemandangan alam saha yang hangat dan juga sejuk. Saya masih ingat ceramah guru (Upasaka Li Bing-nan) yang terakhir, beliau berusaha untuk menasehati kita agar “melafal nama Buddha berkesinambungan”, banyak insan yang terharu dan menangis saat mendengar nasehat guru. Ini adalah salah satu kutipan dari “Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna dan Tanpa Rintangan”, “Melafal nama Buddha secara berkesinambungan” adalah kunci penting bagi para praktisi.
Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng --- Mendengar Lantunan Tembang Sungai Gangga