Kesukaan anda cocok dengan siapa?
Tujuan yang sama.
Ada seekor burung yang tidak berminat pada buah semanis apapun di dunia, juga tak berminat pada air yang seharum apapun di dunia ini. Dia hanya suka makan bangkai tikus, bau bangkai barulah kesukaannya. Ada sejenis serangga yang disebut “ngengat”, hamparan angkasa nan luas, rimba nan indah, dia juga tak berminat, dia lebih suka menerobos ke dalam api sehingga hangus terbakar. Apakah anda juga mengamatinya, tak peduli sekotor apapun tumpukan tinja, sayuran yang telah membusuk, ikan yang telah membusuk, di dalam tempat sampah banyak serangga menghinggapi, melekat di sana, menikmati, tak sudi meninggalkan tempat tersebut, inilah bau yang sedang mereka nikmati.
Asalkan “terjalin” maka pasti tergerak, tempat tujuan dan masa depan.
Jika anda menaburkan gula di sudut dinding, pasti akan mengundang banyak semut, namun jika yang anda tabur adalah garam, maka mereka takkan berminat, karena semut dan gula ada jalinan, maka itu gula dapat menarik perhatian semut sehingga semut melekat pada gula dan tak sudi meninggalkannya. Burung yang kita katakan tadi, dia akan tertarik pada bangkai tikus, karena terjalin dengan bangkai tikus, jalinan ini menyebabkan dia tergerak, tempat yang akan ditujunya dan masa depannya. Dan ngengat itu tertarik pada nyala api, juga karena terjalin dengan api, barulah tergerak menerobos kobaran api.
Mengkaji diri sendiri, apa yang dapat menarik minat kita?
Apakah kita pernah mengkaji diri kita sendiri, dalam hidup keseharian apa yang dapat menarik minat kita? Setiap hari kita terjalin dengan apa? Dalam ajaran Buddha ada tertera kalimat : “Setiap lafalan Amituofo saling terjalin tak terputus”. Sesungguhnya dalam keseharian ada berapa niat pikiran kita yang terjalin dengan Buddha, tertarik oleh Buddha dan mengarah ke Buddha Amitabha?
Dikutip dari Ceramah Master Dao-zheng :
Kelompok Gangster Berubah Menjadi Pesamuan Kolam Teratai