Melafal Amituofo harus memiliki semangat Buddha Amitabha, bukan hanya menunaikan kebaktian di vihara saja.
Ada insan yang melafal Amituofo hanya untuk menunaikan kebaktian di vihara saja, seperti anak yang dimasukkan ke dalam kamar dan diharuskan memanggil nama mamanya, begitu keluar dari ruang kebaktian segera melupakan Buddha, menuruti tabiat sendiri, dan kerisauan melewati hari-harinya, ibarat anak yang begitu keluar bermain-main maka segera melupakan mama. Cobalah anda pikirkan : apakah ini adalah kesungguhan melafal Amituofo? Ada seorang upasika, suaminya sengaja memeluk Agama Kristen, mengapa? Suaminya memberitahukan saya : Isterinya melakukan kebaktian melafal Amituofo, namun begitu keluar berada bersama keluarga, sedikitpun tidak memiliki semangat Buddha, semua hal sepele harus diperhitungkan, selalu emosi dan cari gara-gara, maka itu suaminya sengaja tak mau meyakini Agama Buddha, masalah ini sungguh patut kita renungi bersama.
Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : “Dari Bahagia Menuju Kebahagiaan”
念佛要有佛的精神,不是佛堂內作功課而已
有人念佛是在佛堂裡面作功課,好像孩子被規定在房間裡面叫媽媽一樣,一出了佛堂就把佛完全忘記了,照著自己本來的習氣、煩惱去過生活,就好像孩子跑出 去玩就完全忘記了媽媽。您想:這是不是真心念佛呢?有一位念佛的女居士,她的先生故意去信基督教,為什麼呢?那位先生告訴我說:他太太作功課時念佛,但一 出來和大家相處,卻連一點「佛的精神」也沒有,樣樣小事都要計較,常常生氣找麻煩,所以他的先生故意不要信佛教,這是很值得我們反省的。
摘自 :從樂入樂
道證法師講述